Archives for category: Wisata

Masih tentang safari ke sumatera, kendaraan kami kini menuju kota Bukittinggi setelah meninggalkan kota Padang, setelah melewati beberapa tanjakan yang berkelok, kami dikejutkan dengan pemandangan yang eksotis………..lembah anai.

Lembah Anai terletak di Nagari Singgalang Kecamatan X Koto persisnya di jalan raya Padang-Bukittinggi. Lembah Anai terkenal dengan objek wisata air terjunnya. Air terjun yang berketinggian sekitar 35 meter ini bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai.  Air terjun ini berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai.

Lembah Anai sendiri merupakan daerah cagar alam yang dilindungi. Di dalam rindangnya hutan terdapat beberapa tanaman langka yang menjadi daya tarik dari Cagar Alam Lembah Anai, salah satunya adalah bunga bangkai, cangar, sapek, madang siapi-api, cempedak air, madang babulu dan lain-lain.

Beberapa hewan langka yang hampir punah, hidup disini, seperti harimau sumatra, rusa, siamang, kera ekor panjang, beruk, trenggiling, biawak, dan tapir, sedangkan hewan yang mudah dijumpai dikawasan ini, adalah kera ekor panjang, siamang, dan beruk. Ketiga hewan ini selalu bergerak untuk mencari buah-buahan yang terdapat di kawasan hutan hingga ke pinggir jalan raya.

Cagar Alam Lembah Anai juga dihuni oleh aneka burung, seperti burung punai, elang, burung balam dan burung puyuh. Burung elang biasanya hidup di atas pohon tinggi. Apabila beruntung, wisatawan dapat melihatnya ketika burung tersebut terbang mengelilingi hutan untuk mencari mangsa.

Rel Gigi

Sisi lain lembah anai yang gak kalah eksotisnya adalah jalur kereta api yang saling bersilang dengan Jalan Raya sepanjang lembah anai. Jalur kereta api dengan rel gigi (rack railway) ialah sistem rel pegunungan, dengan elevasi kemiringan hingga sekitar 6%, sedang yang menggunakan rel biasa elevasi kemiringan maksimum hanya 1%) dengan rel bergigi khusus yang dinaiki di atas bantalan rel antara rel yang terbentang. Dengan Rel Gigi memungkinkan lokomotif mampu melalui lereng yang curam.

Uniknya, jalur rel gigi di lembah anai inilah yang masih tersisa hingga kini di Indonesia. Dahulu, jalur rel AmbarawaBedono menggunakan Rel Gigi juga, namun kini sudah tak dipakai lagi.

Kerbau Bule (dok Pribadi)

Judul tulisan diatas terasa aneh dan seakan mengada-ada, memang awalnya saya juga merasa begitu, tetapi karena hal ini suatu fakta yang harus saya ceritakan, maka saya putuskan untuk tidak merubah judul tulisan diatas.

Jika kita mengadakan wisata ke daerah Selatan Banten, maka hal dominan yang ingin kita lihat adalah laut. Laut dengan berbagai aneka keindahan dapat kita liat di sini, mulai dari yang berombak besar, berpasir putih, berpantai terjal, pantai dengan batuan-batuan yang berfungsi sebagai pemecah ombak, sampai dengan laut yang menjanjikan untuk penggemar selancar seperti pantai Sawarna akan kita temukan disini, sedang lokasi antara satu lokasi dengan lokasi lainnya berjarak relatif dekat. Bonus dari keindahan laut yang kita temui itu, maka kita disuguhi dengan pemandangan Kerbau Banten Selatan yang berjalan beriringan di pasir pantai dengan jumlah puluhan.

beberapa kerbau yang sedang merumput (dok Pribadi)

Sejarah Kerbau di Banten

Setiap sore pada obyek wisata laut Bagedur, Pasir Putih, Pantai Binuangeun, pantai Cihara dan Pantai Bayah kita akan jumpai barisan puluhan ekor kerbau berlenggak lenggok menyusuri pantai, pemandangan yang tidak dijumpai pada daerah pantai di luar Lebak Selatan.

Pemandangan langka ini, yang bagi wisatawan merupakan keindahan, ternyata bagi penduduk lokal sudah merupakan hal yang lumrah, karena bagi mereka, hal ini sama tuanya dengan umur pantai itu sendiri, bahkan Multatuli (nama lain Douwes Dekker) dalam bukunya Max Havelaar, tahun 1860 telah menyinggung keberadaan kerbau-kerbau  ini dalam fragmen Saijah dan Adinda

Fakta mengejutkan lain tentang kerbau Banten Selatan dikemukakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Agus M Tauchid.Jumat (16/12). Bahwa hasil penelitian Balai Kesehatan Ternak di Roma, Italia, yang menyatakan kualitas kerbau di Banten Selatan, memiliki kualitas terbaik di dunia. Dia juga menjelaskan bahwa kerbau di Provinsi Banten menempati urutan keempat sceara nasional. Kerbau tersebut, Jelas Agus, merupakan jenis geram, dan asli dari peranakan Banten, dan populasinya juga cukup banyak di daerah itu.

Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Wulandar, dari IPB menunjukan kerbau merupakan hewan ternak yang paling populer di kabupaten lebak, terutama di daerah Selatan kabupaten lebak atau yang lebih populer dengan sebutan daerah Selatan Banten.                                                                                                                                                  Jadi, sebagai alternatif, mengapa tidak, jika sekali-kali kita menikmati wisata kerbau……….???